Pikiran Rakyat Edisi 24 Juni 2012 |
Di Benua Eropa, mendatang tempat-tempat yang membuat bulu kuduk berdiri
disebut juga “ghost tour’ menjadi pariwisata adalan dibeberapa kota Pesertanya
selalu membeludak. Nah, meskipun belum berniat merengguk keuntungan, di Bandung
pun kegiatan serupa telah di galakan. Salah satu Komunitas yang menamakan
Wisata MIstis, terbilang rajin menyelanggarakan kegiatan jalan-jalan malam
ketempat-tempat yang katanya bernuasa horror itu.
Ghost tour di Bandung
ini sebenarnya bukanlah kegiatan baru. Sejumlah komunitas serupa pernah
berusaha menghidupkan wisata hantu kota Bandung ini sejak 2003. Namun sayangnya,
entah apa alasnya kegiatan iitu mandek pada 2007.
Geliat
kebangkitan hantu-hantu di kota Bandung itu pun tumbuh kembali ketika thread di
http://kaskus.us yang kini berubah domainnya menjadi http://kaskus.co.id--
membahasa tentang tempat-tempat angker dikota Bandung. Entah siapa yang
memulia, tercetulah ide berdasarkan thread tadi, untuk mendatangi tempat-tempat
angker tesebut. "jumlah yang ikut tidak terbayang sebanyak itu. Lalu kami
pun bersatu membuat komunitas untuk kegiatan tersebut pada 10 April
2011,"kata Iman Abdul Rahman (26) Ketua Komunitas Wisata Mistis.
Ternyata
komunitas itu pun tumbuh di beberapa kota seperti Balikpapan ,Jambi dan
Mataram. Kegiatan-kegiatan yang cukup banyak digelar yaitu dikota Bandung. Menurut Iman , satu kali
ghost tour bisa di ikuti sekitar 50 orang jumlah yang sebenernya bisa membuat
panitia kewalahan jika terjadi sesuatu seperti keserupan. Akan tetapi, itu
tidap perlu dirisaukan.
Deri Rahadian
Nugraha (22), bertugas mengawal agar hal seperti hal itu tidak perlu terjadi.
Menurut dia, saat piknik ketempat-tempat angker itu, direkayasa sedemikian rupa
agar peserta tetap dikendalikan. Deri mengakau sesempurnya apapun rencana,
terkadang hal-hal kondisional seperti keserupan terjadi. " Dan anehnya
kebanykan kaum wanita," ujurnya.
Oleh karena itu,
dalam setiap Ghost tour , dirancang rangkain kegiatan yang bisa membuat peserta
tetap fokus tapi tidak kehilangan sensasi mersakan aura-aura mistis
disekitarnya. Tahap awal biasanya dengan memaparkan aturan main saat tour. Lalu
di lokasi, peserta dipaparkan segi historis serta mitos yang menyelubungi
tempat yang dikunjungi. Biasanya ini ditutrkanoleh jurus kunci lokoasi atau
warga setempat.
Setelah itu
panitia menawarkan pada paserta jika ingin "uji nyali" paling lama 20
menit. "barang kali ada yang penasaran dengan mahluk gaib yang ada di
lokasi. Kami bisa menyediakan Tempatnya pada mereka, namun tetap dalam
pengawasan,"ucap Deri.
Nah yang paling
unik dari kegiatan ini adalah adanyya melibatkan makhluk gaib. Komunitas ini
menyebutkan konbat (kontak batin). Deri menuturkan, dia bertugas menanyakan
kepada mahluk gaib dilokasi untuk memaparkan kebenaran mitos yang beredar.
Setelah ada yang bersedia , mahluk gaib itu akan di tarik dan dimasukan ke
tubuh manusia sebagian mediumnya. Saat itu lah kegiatan introgasi dimulai.
Seusai
introgasi, sebuah tim penyapu mesti mengecek kondisi peserta. Pasalnya
perubahan perilaku ganjil bisa tidak disadari peserta." Mungkin saat itu,
mahluk gaib itu telah merasuki tubuh peserta. Dan kami pun harus
menetralkannya. Yang penting dari sebelum berangkat hingga selasai acara,
mereka merasa nyaman," ujur Deri.
Meskipun kadang
ada sesama peserta ada yang kesurupan, jumlah peserta ghost tour tidak pernah
surut. Namun, itu tidak membuat wisata mistis berniat mematok harga demi meraup
keuntungan. Sekertaris Komunitas Wisata Mistis Dady Setiadi Suarsa mengatakan,
komunitas masih menampung antusiame penggemar jalan-jalan malam. Berbicara soal
uang, peserta hanya dibebabani uang kas Rp. 2000. jika ada ekspedisi dipungut
Rp. 5.000. untuk akomodasi narasumber. Biaya yang ditarik akan bertambah bila
lokasi yang didatangi mengharuskan membeli tiket masuk. Di luar itu tidak.
Dady mengatakan,
Komunitas ini ingin peserta memiliki pengetahunan baru dan bisa menghargai ala
tanpa diselimuti ketakutan. Karena, ternyata banyak lokasi wisata di Bandung
yang dipenuhi mitos keangkeran tapi tidak pernah dirawat. "misal kita
datang ke satu tempat yang angker kini tak perlu lagi berpikir
aneh-aneh,"katanya.
Pikiran Rakyat Edisi 24 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar