Sumendang salah satu kabupaten di
provinsi Jawa Barat, yang letaknya sekitar 45 km Timur
Laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Indramayu di Utara, Kabupaten Majalengka di
Timur, Kabupaten Garut di Selatan, Kabupaten Bandung di
Barat Daya, sertaKabupaten Subang di Barat.Kabupaten Sumedang terdiri atas
26 kecamatan, yang dibagi lagi atas
sejumlah desa dan kelurahan. Sumedang, ibukota kabupaten ini,
terletak sekitar 45 km dari Kota Bandung. Kota ini meliputi
kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. Sumedang
dilintasi jalur utama Bandung-Cirebon.Bagian Barat Daya wilayah Kabupaten
Sumedang merupakan kawasan perkembangan Kota
Bandung. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), sebelumnya
bernama STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri),
serta Universitas Padjadjaran berlokasi di
Kecamatan Jatinangor.Sebagian besar wilayah Sumedang adalah pegunungan,
kecuali di sebagian kecil wilayah Utara berupa dataran rendah.Gunung Tampomas (1.684
m), berada di Utara Sumedang.
Kabupaten yang terkenal dengan
tahu sumedangnya yang gurih dan nikmat ini, ternyata menyimpan
beribu-ribu misteri didalamnya. Menurut orang sana kalau bicara padajajran kita
mesti dulu mampir ke sumedang buat ingin tahun banyak cerita tentang padjajran,
mulai dari benda pusaka yang tersimpan rapi di MUSEUM GEUSAN ULUN sampai cerita
tentang kenapa bisa terbentuknya sumedang larang pun bisa kita tahun dari
kabupaten ini
Awal yang sebenarnya tidak kami
mengira saat tim wisata mistis di undang oleh Kepala DISBUDPARPORA Kab Sumedang
untuk bersilahaturahmi datang ketempat beliau, diwakil oleh 2 perwakilan dari
Wisata Mistis, saat disana kami mendapat sambut yang cukup hangat oleh beliau
dalam sambut itu beliau sempat memaparakan kenapa mengundang kami kemari
yang pada dasarnya ingin memperkenal kembali kabupaten Sumedang kemasyarakat
luar sumedang bahwasanya Sumedang itu tempat yang penuh Nilai Kebudayan,
sejarah bahkan mungkin tempat yang berbau urbanlegend dan mitos-mitos ,ya
disini sarangnya. “Sebuah kota di Korsel saja bisa terkenal dengan
tarian Gangnam Stylenya kenapa Sumedang tidak bisa meniru hal tersebut, Kita
bisa menjadi sumedang sebuah Icon Wisata malamnya dengan sejarah dan
urbanlegend di dalamnya”, mungkin itu secara garis besar yang
beliau utarakan kepada kami. Setelah mendengarakan pemaparan tersebut akhirnya
kami merasa antusia dengan pemaparan dan juga visi yang di sampai, karena
memang pada dasarnya itu juga memanng tujuan kami selama ini memperkenalakan
pariwisata dari aspek yang Wisata malam atau yang kami sering sebut wisata
misis dan bisa memperkenalkan tempat yang kita kunjungi ke
masyarakat pada umumnya
Setelah kami meng-iyakan untuk
memberikan sebuah dukungan atau support ke pada DISBUDPARPORA Kab Sumedang kami
pun berencana melakukan ekspedisi ke sumedang dan kami pun berjanji akan lebih
focus untuk mengeksplor ke aneka ragaman budaya, sejarah dan urban legend di
Kab Sumedang hingga akhirnya kepala DISBUDPARPORA Kab Sumedang pun memberikan
kami opsi untuk pemanasan kita disuruh mengeksplore Museum Geusan Ulun yang
sarat akan kebudayaan dan sejarahnya serta ke Gunung Kunci yang terdapat
Goa belanda dan benteng pertahanan yang konon sempat juga dijadi lokasi syuting
oleh salah satu stasiun TV swasata dalam programnya yang bertemakan wisata
horror. yang cukup menarik buat kami dan kami pun nyanggupin dan akan kembali ke
sumedang 2 minggu dari hari itu.
2 minggu pun berlalu, 30 orang anggota Wisata
Mistis sudah bersiap mengeksplor kab Sumedang dengan menggunakan 3 mobil
dan 4 unit sepedah motor kita pun berangkat menuju semudang tepat tanggal 31
agustus 2013, awal star dimulai pukul 15.30 wib perjalanan menuju sumedang
sekitar 2 jam perjalanan Bandung – Sumedang
Tarawangsa |
Sambil
mengdengar alun musik ini kami pun disambut oleh kepala DISBUDPARPORA Kab
Sumedang pak Herman Suryatma dan juga oleh kepala museum pak Ahmad Wirya
Atmaja, selain itu kami juga disuguhin beberapa makan tradisional seperti Sale
pisang dan juga tentung Tahu Sumedang Beserta lontang yang cukup mengenyakan
perut kita.
Sambutan |
Awal
kegiatan pun dimulai dengan sambutan dari kepala museum yang mengucapakan
terimakasih kepada kami karena meluangkan waktuntya ketempat ini lalu
dilanjutkan oleh kepala DISBUDPARPORA Kab Sumedang Pak herman, singkat
cerita akmi pun di ajak oleh kepala museum untuk mengenal lebih dekat tentang
Museum Geusan Ulun dimana beliau menceritakan bahwa Berdirinya Museum
Prabu Geusan Ulun berawal dari terbentuknya “ Yayasan Pangeran Aria Suria
Atmadja (YPASA) pada tahun 1950 sebagai lembaga yang bertujuan mengurus,
memelihara dan mengelola barang Wakaf Kangdjeng “ Pangeran Aria Soeria Atmadja
“ (PASA) Bupati Sumedang 1882 – 1919. Di Museum Geusan Ulun sendiri
terdapat Peninggalan benda-benda bersejarah dan barang-barang pusaka
Leluhur Sumedang, sejak Raja-raja Kerajaan Sumedang Larang dan
Bupati-bupati yang memerintah Kabupaten Sumedang dahulu, selain itu
dimuseum geusan ulun juga terdapat beberapa gedung yang dipergunakan sebagai
museum diantaranya Gedung Srimanganti, Bumi Kaler, Gedung Gendeng dan
Gedung Gamelan.
Penjelasan Soal Museum Geusan Ulun dari Kepala Museum |
Saat sedang mendengarkan penjelasan
soal museum beberapa orang diantara kami di ajak oleh Pak herman buat mengunjungi
Wa idu salah satu tokoh spiritual yang cukup terkenal di sumedang. akhirnya 5
orang perwakilan dari kami bersama pak dinas pun mengunjungi Wa idu sedangkan
sisanya tetap di museum untuk mengeksplore lebih dalam soal keberadaan museum
ini. ,pak dinas pun dengan 5 orang rekan kami berangkat dan kebetulan saat ini
Wa idu sedang ada acara di salah ke tempat pernikahan sodaranya dan kami pun
pergi ketempat tersebut.
Lika-liku jalan di lewati jalan cukup off road
pun harus kita jalani hingga kami sampai disalah satu hanjat pernikahan
disebuah desa di kab Sumedang, di sana langsung dipertemukan oleh Wa idu yang
sedanng bersiap-siap untuk melakukan aktarsi semacam Debus sebagiain hiburan
buat para tamu undungan, sebelum melaksanakan kegiatan wa idu sempat memberiakn
sedikt wejangan kepada 5 orang teman kami itu yang intinya “kebudayan ini siapa
lagi yang bakal meneruskan klw bukan kalian-kalain ini sebagain cucu-cucu kami
jadi lestarikan budayan dan sejarah jangan sampai termakan oleh zaman” sebuah
wejangan yang sangat singkat tapi sangat bermakna buat kami.
Setelah mengobrol-obrol
sejenak akhirnya Wa idu dan teman-temannya pun turun kebawah buat persiapan
aktrasi, ini salah satu kebudayan sumedang juga yang harus kalian liat , ucap
pak Herman. Kami pun melihatnya
dengan seksama dan memang ini pengalaman pertama kami melihat Wa idu live
aktrasi. Sunggu luar biasa dan sangat menjengakkan ular pisau bahkan api pun
tidak memapan melukai Wa idu dan rekan-rekannya, ditengah-tengah acara
rekan-rekan yang dimuseum geusan ulun sebelumnya mnyusul kemari untuk bertemu
Wa idu, dan kami pun kemabli menyaksiakan aktrasi beliau yang dimana
dipenutupan aktarsi dilakukan pembakar sajadah Wa idu tapi aneh bin ajaib
sajadah itu tetep utuh dan tidak terbakar sama sekali. Tempuk tangan pun sangat
meriah sambil decak kagum dan rasa percaya menghinggapi pemikiran ini” memang Sumedang itu LUAR BIASA”.
Wa idu Aktrasi |
Setelah disungguhan dengan aktrasi dari Wa idu kami pun disungguhkan dengan makan malam di undangan" hore-hore makan-makan gratis lagi" hhahah segara kami pun menyatapa makan yang telah disajikan oleh yang punya acara secara pegilaran sambil ditemanin musik dangdut kami pun menyantap makan malam ini walaupun sebagian jugaanggota ada yang ikut joget dangdut kedepan panggung. Waktu menunjukan pukul 21:30 Pa herman menyuruh kami untuk bersiap-siap menuju Gunung Kunci sebelum pulang kami pun berkesempatan buat foto bareng Wa idu dan ditemanin rekan-rekanya, cukup puas dengan hasil dokumentasi kami pun berpamitan untuk melanjutkan kegiatan. 30 menit berlalu dan kami sampai di pelataran parkir Taman Hutan raya Gunung Kunci , ini saaat kita ekspedisi yang cukup meningkjat adrenalin malam-malam ke tempat yang konon memiliki sejarah dan juga terkenal juga mistis, di awali dengan persiapan dan doa kami memulai aktifitas dan di sela-sela persiapan pak dinas pun pamit izin pulang dulaan karena ada urusan lain dan beliau sempat bilang ini baru warming Up (baru pemanasan) kita bakal menelusuri lagi lebih dalam tentang Sumedang di ekspedisi selanjutnya. pak herman pun berpamitan dan kmi melanjutkan ekspedisi yang ditemanin 2 orang guide dari tempat tersebut acara dimulai dengan diawali sebuah gerabang yang bertuliskan "Gunung Kunci".
pintu gerbang gunung Kunci
Naik tangga
Di awali dengan menaikin tangga yang cukup membuat kita ngas nges ngos, kita disajiakan dengan sebuah pemandangan begitu menganggumkan menurut guide tempat ini dibangunan pada jaman penjajahan belanda pada tahun 1914-1917 sebagai benteng pertahanan dengan Luas Bangunan kurang lebih 2.600 m2, terdapat goa/bungker dengan luar kurang lebih 450 m2.
Benteng ini merupakan benteng pertahanan yang terdiri dari:
- Lantai I: Ruangan Prajurit.
- Lantai II: Ruangan Perwira.
- Lantai III: Benteng Pertahanan, dengan bangunan seperti motor boat (70m x 30m).
Sedang kenapa disebut gunung Kunci Pertama karena di
terdapat symbol dua kunci bersilangan di ambang pintu gerbang masuk goa di
bawahnya tertulis “Koentji”.Kedua,
pada saat musim hujan di lokasi ini banyak tumbuh tanaman “Boros Kunci” yang biasa oleh
masyarakat setempat dijadikan lalab. Ketiga, karena dianggap sebagai
benteng “Kunci”
pertahanan Belanda karena bisa mengawasi setiap gerak-gerik dari pemerintahan
Bupati Sumedang pada saat itu (Aria
Soeria Atmadja) yang menurut mereka sangat membahayakan pemerintah Hindai Belanda di sumedang.
penelusuran
penjelasan dari Guide
Lanjut ekspedisi kami melewati setiap lorang demi lorang yang cukup membuat bulukuduk berdiri, apalagi saat salah satu guide mengungkapankan konon pembuatan benteng goa belanda gunung kunci ini dilakukan oleh masyarakat pribumi dengan sistem kerja rodi dimana setiap warga pribumi di pekerjan dengan tidak manusiawi hingga konon disini juga tempat dikuburnya masyarakat pribumi yang tidak kuat saat dilakukan sistem kerja rodi sunggu tidak manusiawi. jam demi jam kami lewati hingga kami sampai di puncak goa disini bisa terlihat ke indahan Kab sumedang dari atas bukti, sungguh indah. Dan tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 00.05 sudah sangat larut dan kami pun turun kebawa untuk mengakhir eksepdisi kali, sesampai dibawa kami segara menutup acara dan mengucapkan terimakasih kepada para guide yang telah membantu kami dalam menjelaskan sejarah yang mungkin tidak semua orang tau, setelah itu kami segara menuju bandung dan akhirnya selat sampai rumah masing-masing.
Wisata mistis At Gunung Kunci
Kami bersyukur bisa singgah disini dan mengucapkan beribu terimakasih kepada Dinas Kebudapayan Pariwsata pemuda dan olahraga Pak Herman Suryatman atas sambutan serta undangnya hingga kita bisa berkunjung ketempat-tempat tersebut dan membuat kami tentu tak sabar untuk melanjutkan ekspedisi selanjutnya di Kab Sumedang, karena masih banyak tempat yang ingin kami eksposes keberadaannya serta masih banyak history,kebudayaan yang ingin kamu tau dan masih banyak pula mitos juga yang ingin kami pecahkan.
"Sampai jumpa di Ekspedisi Sumedang 1001 Misteri bersama Kami Wisata Mistis"
Support By:
bagus sekali ulasannya
BalasHapus@kangtya makasih kang :D
BalasHapusKepada admin wisata mistis,apa bisa mengekspedisi jalan babakan siliwangi yang konon katanya ada hantu anak perempuan yang membawa boneka
BalasHapuskita sudah pernah kesana mas chandra ini beberapa FR dam video buat referensi soal baksil
BalasHapushttp://www.wisatamistis.com/2012/04/wisata-mistis-di-babakan-siliwangi.html
http://www.wisatamistis.com/2012/04/video-dokumentasi-wisata-mistis-babakan.html
http://www.wisatamistis.com/2012/04/wisata-mistis-di-babakan-siliwangi.html
mantap
BalasHapus