team melakukan survey terlebih dahulu
Tak lama
setelah kepulangan team wismis tour dan ekpedisi di Bukit Siguntang tepatnya
di provinsi Sumatra Selatan Palembang, kini Wisata Mistis Regional Jambi kembali
mengadakan agenda rutin ekpedisi yang di laksanakan dua minggu sekali. Pada
tanggal 15 september 2012, Wismis Regional Jambi akan melakukan
ekspedisi di KOMPLEK PERCANDIAN MUARO JAMBI sebuah tempat peninggalan paling
bersejarah dan masih banyak menyimpan misteri serta sejarah yang belum terungkap
di Provinsi Jambi
Candi Muaro Jambi terdapat di Desa Muaro Jambi
Kecamatan Muaro Sebo, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit
perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari II. Dikawasan
ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu,
Candi Gedong, Candi Kedaton dan Candi Koto Mahligai, serta masih banyak lagi
candi – candi yang belum di pugar dan di temukan. Dilihat dari segi arsiteknya,
bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad ke IV dan V masehi.
Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung memperlihatkan ciri-ciri yang banyak
persamaannya dengan arca Prajnaparamita dari zaman Singosari. Beberapa meter
dari candi telaga tempat pemandian para raja yang dinamakan Telago Rajo.
Bangunan candi tersebut adalah peninggalan kerajaan Melayu hingga kerajaan
Sriwijaya, yang berlatar belakang kebudayaan Melayu Budhis.
Kali
ini Wismis Regional Jambi akan melakukan penelusuran ke komplek percandian
muaro jambi. sebelum berangkat ke lokasi , team beserta rombonggan yang
berjumlah 30 orang berkumpul di Ancol tepatnya di depan rumah dinas
gubernur Jambi pada pukul 20.00 WIB hingga 21.30 setelah team dan
peserta berkumpul, perjalanan dilanjutkan ke lokasi candi yang ditempuh 20
menit dari kota Jambi dengan menggunakan sepeda motor melewati Jembatan Batanghari II , selepas dari Jembatan Batanghari II suasana perjalanan terlihat sepi,
disisi kiri dan kanan jalan yang terlihat hanyalah hutan, kebun, dan beberapa
rumah warga.
team menunggu para peserta berkumpul di Ancol (dpn rumah dinas Gubernur Jambi)
Pada
pukul 21.55 WIB team beserta rombonggan telah memasuki gapura komplek
percandian, sesampainya di depan kami memarkirkan kendaraan di rumah warga yang
tinggal di daerah sekitar candi, perjalanan pun kami tempuh dengan berjalan
kaki. Seperti biasa sebelum melakukan penelusuran, team beserta rombonggan di
briefing dan di beri pengarahan oleh Ketua Wismis Regional Jambi di depan
mushola yang berada di depan komplek percandian sekalian do’a bersama dan setelah beberapa menit di beri pengarahan tim
pun memulai perjalanannya .
team dan peserta sharing di Candi Tinggi I
Dari
awal masuk tim metafisik sudah merasakan energy yang kuat di sekitar percandian dan melihat
sekilas penampakan - penampakan seperti sekelebat putih, orang bertubuh besar memegang gadah / pentungan besi yang mondar mandir di depan komplek
percandian serta orang berjubah dan orang – orang yang bepakaian seperti jaman kerajaan kuno, setelah setengah
perjalanan kami pun sampai pada Candi Tinggi dan beristirahat sebentar sambil
sharing dan sedikit pengarahan dari
ketua maupun team metafisik. Tidak beberapa lama kami pun melanjutkan kembali
perjalanan, team metafisik beserta rombongan pun berhenti sejenak di bawah
pohon beringin yang sangat besar dan
rindang yang tidak jauh dari Candi Tinggi pertama mereka merasakan adanya energy yang sengat
besar dari pohon itu tetapi tidak tahu pasti apa yg ada pada pohon itu.
Kemudian perjalanan kembali dilanjutkan, rencananya perjalanan akan kami lanjutkan ke Candi Kembar Batu, kerena jarak yang di tempuh cukup jauh, team pun memutuskan
perjalanan di lanjutkan ke Candi Tinggi II, yang letaknya tidak jauh
dari Candi Tinggi I dan berakhir
di candi tersebut.
Sesampainya
di Candi Tinggi II, team metafisik melakukan mediumisasi dan peserta di arahkan untuk duduk membentuk lingkaran,
tidak beberapa lama team pun melakukan mediumisasi dan masuklah beberapa mahluk
gaib ke tubuh mediator, dari hasil mediumisasi kita mendapatkan info dari
mahluk gaib pengghuni candi tersebut bahwa dahulunya Candi Muaro Jambi ini di
bangun oleh biksu yang benama I’tsing sebagai tempat pembelajaran dan
penyucian diri Melayu Budha, serta adanya candi yang berukuran paling besar di
antara candi lainya yang masih terkubur di dalam tanah dan belum di temukan oleh
manusia,dan di penghujung mediumisasi masuklah sesosok mahluk ghaib yang
menggaku dirinya sebagai Putri Dinaswara, dan mahluk ghaib yang merasuki tubuh mediator tersebut mendekati dinding candi dan
menepuk dinding candi denggan keras, team beserta rombonggan terkejut dengan keluarnya benda berupa batu berwarna
bening ungu muda secara tiba - tiba yang di tarik mediator sendiri dari
dinding candi kemudian mahluk ghaib tersebut berpesan bahwa barang yang di
berikannya kepada mediator itu adalah perhiasannya yang di namai batu penari
sebagai cindra mata untuk nya, mediator pun langgsung di sadarkan dan sesi mediumisasi
pun kami akhir.
proses mediumisasi
mediator melakukan proses penarikan benda pusaka berbentuk batu (kecubung muda)
peserta yang menyaksikan proses mediumisasi
Peserta di arahkan berkumpul lagi di depan
mushola depan komplek percandian. Acara pun kami tutup dengan share dari
masing – masing peserta maupun anggota dan
team wismis sendri, tak lupa juga team metafisik menetralkan dari energi
– energi negative agar aman saat pulang,
tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12.30 wib acara wismis pun kami tutup denggan sesi foto bersama dan akan
di lanjutkan 2 minggu mendatang di
tempat yang berbeda.
team melakukan sharing bersama peserta setelah mediumisasi
foto team bersama peserta ekspedisi di kawasan KOMPLEK CANDI MUARO JAMBI
0 komentar:
Posting Komentar