Gua
Belanda? Siapa sih nggak tahu gua yang berlokasi di Taman Hutan Raya Ir H
Djuanda Dago Pakar, Bandung. Gua tersebut adalah semacam lubang berbentuk
lorong memanjang yang pernah dipakai tempat persembunyian para penjajah Belanda
pada waktu itu.
Seiring
berjalannya waktu, Indonesia bebas dari segala bentuk penjajahan. Dan sisa dari
perjuangan yang ada, salah satunya diukir di gua Belanda ini sob. Sayangnya,
nilai sejarah yang panjang di gua Belanda, seiring berjalan muncul nilai mistik
di lokasi tersebut.
Penasaran
kan? Apa yang membuat orang-orang menyebut gua tersebut angker? Dari pada
penasaran, langsung aja yuk
kita
simak penelusuran team Wismis (Wisata Mistis) yang tertarik sekali untuk
melakukan ekspedisi ke gua Belanda.
Gua
Belanda yang dibangun pada 1918, pada awalnya berfungsi sebagai terowongan PLTA
Bengkok. Namun, berhubung perbukitan Dago Pakar merupakan kawasan yang sangat
menarik bagi strategi militer Hindia Belanda—lokasi yang terlindung dan begitu
dekat dengan pusat kota Bandung—maka menjelang perang dunia II pada awal 1941
militer Hindia Belanda membangun stasiun radio telekomunikasi yang menjadi
pusat komunikasi rahasia tentara Belanda. Nah, dulu tuh, lorong utama gua
Belanda tembus air PLTA dengan tinggi lorong tiga meter.
Pada
zaman kemerdekaan, gua Belanda ini dimanfaatkan sebagai gudang mesiu. Dan
setelah merdeka, gua Belanda dapat dimasuki dengan aman dan bahkan sebagai
salah satu obyek wisata yang berada di Taman Hutan Ir Djuanda, Bandung.
Namun
karena banyaknya mitos, Wisata Mistis beberapa hari yang lalu berangkat menuju
gua belanda diikuti oleh kurang lebih 40 orang peserta yang terdiri dari
anggota Wismis, partisipan dan juga turis dari negeri Jepang.
Tepat
Pukul 21.30, kegiatan dimulai dengan diawali briefing bersama, bertujuan untuk
menjelaskan peraturan selama kegiatan berlangsung dan tidak lupa berdoa
bersama. Ekspedisi kali ini, didampingi guide sebagai penutur jalan, sekaligus
sebagai narasumber.
Suasana
mulai mencekam, saat team melakukan perjalanan menuju gua, sebab kita harus
melewati jalan yang gelap dan sepi yang ditumbuhi pepohonan besar
dipinggir-pinggir jalan menuju lokasi.
Arif
sebagai guide menuturkan ada mistik yang cukup kental dan menjadi pantangan
bagi siapapun yang mau masuk ke gua Belanda. “Di sini ada mitos, kita nggak
boleh menyebutkan salah satu kata dalam bahasa daerah yaitu ladaatau dalam
bahasa Indonesia yaitu Pedas. Karena
kata lada itu merupakan sebutan atau nama dari salah satu tokoh
masyarakat atau leluhur di daerah tersebut yang sangat dihormati dan namanya
pun disakralkan oleh masyarakat setempat. kalau kita bicara kata itu, saat
berada di Dago Pakar suka kejadian hal-hal mistis atau orang yang ngomong kata
itu akan sial, ” katanya sambil menceritakan pernah salah satu acara stasiun
televisi swata mengadakan uji nyali ke gua Belanda, tidak ada satu orang yang
berhasil dan tidak lebih dari satu jam mereka sudah menyerah.
Mendengar
penuturan tersebut membuat Team Wisata Mistis makin penasaran. Sesampainya,
dilokasi Gua Belanda. Team mencoba masuk ke dalam gua bertujuan agar para
peserta lebih merasakan aura di dalam gua dan hal Mistis apa saja yang terjadi
di gua Belanda tersebut dari segi metafisik.
Pertama,
team membagi kelompok. Tiap kelompok tujuh peserta dan didampingi tiga team
metafisik yang bertugas mengawasi dan memberikan penjelasan dalam segi metafisk
dan juga di bantu team dokumentasi.
Team
Metafisik Deri (22) sempat menjelaskan
tentang keadaan di dalam gua. ”Dilihat dari segi metafisik terdapat
mahluk hitam, berbulu yang membuat nyali kita menciut bila membayangkannya,
selain itu sering kali terdengar suara langkah kaki serta ada peserta yang
memang merasakan atau sekilas melihat suatu sosok hitam melintas, beberapa
peserta ada yang melihat sosok nenek, serta ada yang kepalanya merasa dielus
dan juga ada yang melihat bayangan tinggi hitam, ” ujarnya.
Salah
satu Team Metafisik, mencoba berinteraksi dengan salah satu penunggu di goa
tersebut. Dadi menuturkan, ”Mahluk ini bilang bernama Saridah, tewas saat
dipaksa untuk bekerja dalam pembangunan gua, Saridah bercerita dalam keadaan
menangis karena saat ia bekerja ia tidak dibayar sekalipun makan, ia hanya
makan makanan sisa, “ tuturnya sembari bercerita sedikit setelah dia sadar.
Dia
kemasukan makhluk lain. Tapi Deri, bertindak cepat, jadi Dady tidak apa-apa.
kegiatan
terakhir, dilakukan dengan diakhiri dengan berdoa dan berfoto bersama
menandakan acara kegiatan Wisata Mistis Untuk Ekspedis kali ini di Dago Pakar
Goa belanda selesai. Tunggu ekspedisi selanjutnya ya. (wismis)
Edisi
Kamis,7 Juni 2012
Sumber
: Bandung Ekspress
0 komentar:
Posting Komentar